Sariawan dan luka di mulut adalah kondisi umum yang bisa dialami siapa saja. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan, minum, atau berbicara. Berikut membahas gejala, penyebab, dan berbagai cara mengobati sariawan serta luka di mulut.
Gejala Sariawan dan Luka di Mulut
Gejala utama sariawan adalah munculnya luka kecil berwarna putih atau kuning dengan tepi kemerahan di dalam mulut. Luka ini biasanya terasa nyeri, terutama saat terkena makanan asin, pedas, atau asam. Beberapa gejala lain yang menyertai antara lain:
-
Rasa perih atau terbakar di area luka
-
Bengkak di sekitar luka
-
Kesulitan mengunyah atau menelan
-
Kadang disertai demam ringan (pada kasus tertentu)
-
Bau mulut jika luka tidak sembuh dalam waktu lama
Luka di mulut bisa terjadi di pipi bagian dalam, lidah, gusi, bibir bagian dalam, hingga langit-langit mulut. Jika luka disebabkan oleh cedera atau infeksi, gejalanya bisa lebih parah dan disertai peradangan.
Penyebab Sariawan dan Luka di Mulut
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan sariawan atau luka di mulut, baik karena kebiasaan sehari-hari, kekurangan nutrisi, hingga infeksi. Beberapa penyebab umum meliputi:
-
Cedera Fisik
Luka karena tergigit secara tidak sengaja, menyikat gigi terlalu keras, atau iritasi dari kawat gigi atau gigi palsu bisa menyebabkan sariawan. -
Stres dan Kurang Tidur
Stres emosional dan kelelahan berkontribusi besar terhadap munculnya sariawan. -
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin B12, zat besi, atau asam folat sering dikaitkan dengan sariawan yang berulang. -
Infeksi Virus atau Jamur
Infeksi herpes simpleks bisa menyebabkan luka di bibir (cold sore), sementara infeksi jamur (kandidiasis) menyebabkan bercak putih di dalam mulut. -
Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti penyakit Crohn, lupus, atau HIV/AIDS juga bisa menyebabkan luka mulut yang kronis. -
Alergi atau Sensitivitas Makanan
Makanan tertentu seperti cokelat, kopi, kacang, atau makanan asam dapat memicu reaksi berupa sariawan.
Cara Mengobati Sariawan dan Luka di Mulut
Sebagian besar sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam 7–14 hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit:
1. Obat Kumur Antiseptik
Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik dapat mencegah infeksi dan membantu mempercepat penyembuhan luka.
2. Salep atau Gel Topikal
Produk yang mengandung bahan seperti benzokain, kortikosteroid, atau antijamur bisa di oleskan langsung pada luka untuk meredakan nyeri dan peradangan.
3. Menghindari Pemicu
Hindari makanan pedas, asam, atau panas yang dapat memperburuk luka.
4. Konsumsi Vitamin dan Suplemen
Jika sariawan di sebabkan oleh kekurangan nutrisi, suplemen vitamin B kompleks, zat besi, atau asam folat dapat membantu.
5. Kompres Dingin
Mengompres area yang sakit dengan es batu bisa meredakan nyeri dan peradangan.
6. Menjaga Kebersihan Mulut
Sikat gigi secara teratur dengan sikat berbulu halus dan gunakan benang gigi untuk menghindari penumpukan bakteri.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika sariawan atau luka di mulut tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu, sering kambuh, di sertai demam tinggi, atau terasa sangat nyeri, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: Obat untuk Mengatasi Asam Urat dan Cara Pencegahannya
Sariawan dan luka di mulut memang bukan kondisi yang membahayakan nyawa, namun bisa sangat mengganggu kenyamanan. Mengetahui penyebabnya dan menerapkan perawatan yang tepat dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat. Jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga medis jika kondisi tidak kunjung membaik atau sering berulang.